BAMBANG
Ketika awal masuk bangku kuliah dulu, saya mempunyai seorang teman berasal dari Jakarta. Bambang namanya. Kami beda fakultas, tetapi pada saat Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) bagi mahasiswa baru kami satu kelompok.
Ada yang menarik dari teman saya yang satu ini yaitu keinginannya yang besar untuk bisa berbahasa Jawa. Begitu inginnya dia bisa berbahasa Jawa, maka setiap ada kesempatan dia selalu berusaha berbahasa Jawa meski belepotan di sana sini. Kadang kami geli mendengarkan dia berbahasa Jawa, karena terdengar aneh dan lucu, tapi si Bamang tak peduli, dia tetap percaya diri dengan bahasa barunya.
Selain kenekatannya untuk senantiasa mencoba berbahasa Jawa, ada satu lagi yang membuat saya salut padanya.
Apa itu?
Dia senantiasa mencatat setiap kosa-kata bahasa Jawa yang belum dia kenali. Tidak ada buku khusus buat mencatat setiap kosa-kata yang baru dia temui, terkadang di sampul buku Paket P4, di buku tulisnya sampai pada kertas-kertas makalah yang dia pakai saat presentasi.
Berkat kegigihannya berusaha mencatat semua kosa kata dan mempraktikkannya di setiap kesempatan, akhirnya hanya dalam waktu sekitar satu semester dia sudah bisa berbahasa Jawa dengan baik, sampai-sampai dia hampir tidak pernah memakai bahasa Indonesia lagi jika berkomunikasi dengan sesama penghuni kos.
Lain dengan Bambang, saya juga mempunyai seorang teman yang sudah lama tinggal di Malang – sekitar 10 tahun lebih. Dia berasal dari NTB, tetapi anehnya dia masih tidak fasih berbahasa Jawa bahkan lebih parah lagi dia sering tidak paham ketika teman-teman yang berbicara dengan bahasa Jawa.
Dari dua kasus itu saya mendapatkan dua hal penting, yaitu: tentang kesungguhan atau niat dan semangat belajar.
Orang yang mempunyai niat yang besar akan mampu mencapai hal-hal yang diinginkannya bahkan terkadang lebih cepat. Akan tetapi niat saja tidak cukup butuh kemauan untuk belajar, mulai mencatat hingga mempraktikkannya.
Dalam hal menulis, juga berlaku dua hal tersebut. Tentang niat, saya sudah membahasnya pada tulisan terdahulu yang berjudul AMBaK. Kali ini saya hendak berbagi tentang kemauan untuk belajar.
Seperti teman saya Bambang di atas, yang suka mencatat setiap kosakata baru yang dia temui, maka jika anda ingin mendapatkan simpanan dan tabungan ide untuk menulis, sering-seringlah mencatat hal-hal kecil dan menarik yang anda temui di mana saja.
Kalau Abdurrahman Faiz, anak pendiri Forum Lingkat Pena, yang juga pemenang lomba menulis Surat Untuk Presiden tahun 2003 itu punya kebiasaan mencatat puisi dan ide-idenya pada layar ponselnya, saya menuliskannya pada buku catatan kecil yang sering saya bawa kemana-mana.
Jika anda penasaran dengan apa saja yang saya tulis dalam buku kecil itu. Maka saya beritahukan bahwa yang saya tulis adalah sebatas, ide atau gagasan dan bahkan kutipan tulisan yang saya temui di sepanjang perjalanan. Misalnya, dalam suatu perjalanan ke Jember saya mencatat seperti ini:
“Jangan berisik! Mayat Sedang di Eksekusi!”
Tulisan tersebut saya baca di dinding sebuah pemakaman umum di daerah Besuki. Bagi saya itu tulisan yang menarik dan menggelitik, maka saya memindahkan tulisan di tembok makam tersebut pada catatan saya, seraya saya tambahkan keterangan dimana saya mendapatkan tulisan itu dan kapan.
Dari hal-hal kecil yang saya tulis tersebut akhirnya saya mendapatkan senantiasa mendapatkan banyak bahan untuk membuat sebuah tulisan.
Saya kira hal ini juga dilakukan oleh penulis lain. Cobalah baca Serial Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata, di sana Anda mendapati bahwa Andrea sangat detil sekali menuliskan suatu peristiwa yang pernah dia alami, saking detilnya sampai tanggal dan tahunnya pun tertulis di sana.
Nah, jika membuat catatan-catatan kecil begitu bermanfaat buat memperkaya tulisan dan ide-ide kita mengapa tidak anda mulai dari sekarang?
Bukankah begitu teman?
kalo aku mah anwar… dia juga yang mengajari aku internetan.. ekekkekeee
kank_ripay
February 21, 2010
Saya bisa sedikit bahasa jawa malah di Bangkok 😀
aminhers
February 21, 2010
Apapun dan dimanapun serta siapapun bisa jadi inspirasi buat menulis.
Kampanye Hidup Merokok
February 22, 2010
hhhe iya tetep semngat untuk menulis,,, inspirasi bisa datang dari mana ajah owq
darahbiroe
February 22, 2010
betul sekali teman..
cantigi™
February 22, 2010
ide yang bagus mas…. dipraktekkin kadang2.. heheh…
kidungjingga
February 22, 2010
Bambang, Mas NTB, Mas Cahyo…jadi inspirasi saya hari ini. terimakasih 🙂
wigati
February 22, 2010
Jadi selalu ada inspirasi
untuk menulis 🙂
achoey
February 22, 2010
salam kenal balik… 😀
BeLajaR
February 22, 2010
jadi ingat sobat saya asal aceh….
dulu juga begitu, kami catat kosa kata khas aceh… *tapi sekarang wes gak tau di mana, nyatetnya di papan tulis kali
baiklaahh ^^/
Nisa
February 23, 2010
hmmm…
skrg saya sedang mencari inspirasi..
🙂
oRiDo™
February 23, 2010