Hasil Chained Writing di Facebook # 2

Posted on March 22, 2010. Filed under: AI, Chained Writing, games writing, kiat menulis, kritik, motivasi, semangat menulis, tips menulis, unik, writing tips | Tags: , , , |

Ini adalah hasil sementara Chained Writing ke 3 di Facebook :

Pesan Kakek

Adapaun paragraph dari saya:

Aku masih teringat pesan kakek, ketika aku masih duduk di bangku kelas 5 SD.

“Nak, jika kamu ingin menjadi lelaki sejati dan bahagia, kamu harus ……..”

… dan iniliah lanjutannya

..mengingat pesan kakek ini.” Kakek bergeser di dekatku, memintaku berdiri. Kemudian menarik pinggangku dengan lembut, dan kakek menggendongku di pangkuannya. “Ingat sampai kapanpun, bahwa lelaki sejati itu… (Hafid Algristian )

…Lelaki yg kuat, pantang menyerah, dan tidak cengeng. Kakek menatapku dalam. Aku tahu beliau sangat menyayangiku. Kamipun berjalan beriringan di pematang sawah. Kanan kiri kami terhampar padi yg mulai kekuningan. Angin berhembus sepoi…Hmmm (Aisyah Khafifi)

“…. kamu harus menjadi kuat dalam menghadapi setiap tantangan di dalam kehidupan ini. Jangan sekali-kali kamu mundur atau menyerah terhadap kesulitan yang menimpamu. Jadikan itu sebuah cambuk tuk menambah semangat juang hidupmu. Dan yang kedua jika kau jatuh hati kepada seorang wanita, ungkapkanlah isi hatimu. Jangan kau menjadi seperti kayu kepada api yang menjadikannya abu. Atau menjadi awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Jangan kau takut mengungkapkan isi hatimu terhadap wanita yang kau cintai. Jika kau sudah mampu demikan, kau sudah bisa menjadi lelaki sejati. (Echal Gilbert)

pesan itu tak hanya teruap dari bibirnya, tapi juga tergambar di kehidupan sehari-harinya. Kakek adalah sosok yang kuat dan pantang menyerah. Bayangkan saja, tiap hari kakek harus mengurus sawah yang jaraknya hampir 15 kilometer dari tempat tinggal kami. Semua perkakas pun dibawa sendiri. Tak pernah sekalipun kami, cucunya melihat raut wajah yang lemas dan lesu, apalagi keluh tangis, yang tergambar hanyalah raut wajah dan senyum kebahagian. (Wahyu Permadi)

kakek memang bukan pahlawan.
tapi kakek memiliki semangat seperti pahlawan.
semangat dalam berjuang mempertahankan hidup, tanpa kenal menyerah dan putus asa. (Mahfud Aremania)

aku sangat menyayangi kakek, kakek adalah satu satu nya keluarga ku yang tersisa setelah kecelakaan maut yang merenggut nyawa kedua orang tua ku, kakek.. bagas sayang sama kakek,aku tak tega untuk mengatakan bahwa aku di terima di salah satu perguruan tinggi di kota,aku tak sanggup jika harus mengatakan hal ini kepada kakek,aku tau kakek akan sangat bahagia tetapi aku tak ingin meninggalkan kakek seorang diri di desa.. (Dinda Hidayantee)

Sungguh aku bingung, di satu sisi aku ingin sekali menggapai cita-citaku, di sisi lain aku tak tega dengan kakek..

“Duh Ya Allah bantu aku” (Kya Habib Dayyan Nadia)

aku terus berlajan lunglai di belakang kakek,kakek meski usah nya sudah senja selalu menawarkan senyum dan keramahan di wajah nya.

“bagas…ada apa sepertinya ada yang mengganjal pikiranmu nak?” tanya kakek

“ah engga kek.. bagas gapapa..ayo kita pulang,oiya kek kita mampir ke warungnya mbok darmi dulu yuk..” ajak ku.

warung mbok darmi adalah warung kopi yang menjadi favorite warga desa,selain mbok darmi yang masih semlohai meski sudah janda beranak 3 tapi wajah mbok darmi masih terlihat muda dan segar. selain itu warung kopi nya biasa di singgahi oleh warga desa karena keramahan dan kemurahan nya. (Dinda Hidayantee)

“Kopi satu… kamu apa Gas?” kata kakek memasan minuman favoritnya.. sambil bertanya ke aku

“Aku es degan aja kek..?” kataku nggak bersemangat

“Wah kamu ini…wong mendung mau hujan kok es degan”

“Iya.. gak papa kek… lagi kepanasan nih…” kataku… sungguh kepalaku yng panas… memikirkan bagaimana harus ngomong kepada kakek (Kya Habib Dayyan Nadia)

masih saja bergejolak dalam dadaku ini,semakin sesak,kupandangi wajah senja kakek.. aku semakin tidak tega.tetapi ini mengenai masa depan ku aku juga ingin membuat kakek bangga .

“nak bagas.. ini es degannya” suara mbok darmi memecahkan lamunanku

“ada apa toh nak bagas ini ko wajah nya bermuram durja” tanya nya gelisah mellihat ku (Dinda Hidayantee)

“mmmm…mmmm nggak papa kok … cuman sedikit pusing” sahutku

“nah.. pusing gitu malah minum es…, sana ganti apa gitu,,” kakek nimbrung.

“nggak kok kek… cuman lagi nggak enak badan…”

“Ya…tapi kalo nggak kuat ya jangan dipaksa..”

“oh iya Kek, pas kakek muda dulu, penginya jadi apa.. maksudku cita-cita kakkek” katakaku mengalihkan perhatian, sambil memancing2 reaksi kakek agar aku punya momen untuk bicara masalahku

sejenak kakek memandaingi agak heran’

“Tumben kamu tanya begitu,..” katnya sambil menyeruput kopi panasnya (Kya Habib Dayyan Nadia)

“ya pengen tau aja kek.. yang namanya pemuda pasti punya cita-cita setinggi langit!” kataku memncing

“ya tentu lah.. kakek dulu punya cita-cita!wong kakek pernah muda heheh ” jawab kakek sambil tertawa ngikik,memperlihatkan gigi depannya yang hanya tinggal 4 buah..mirip seperti bayi

“kakek mu dulu ini gagah loh nak bagas, orangnya rajin dari muda” sahut mbok darmi ikut nimbrung

“loh emang mbok dari tau kakek waktu masih muda?” tanyaku penasaran.

“iya toh nak,kakek mu ini dulu selalu aktiv di desa,waktu itu mbok usia nya masih kira-kira sd kelas 6 dan kakek mu sudah sma” kata mbok darmi menjelaskan.

“hahah.. saya jadi malu,si mbok ini bisa aja.. ya namanya anak muda pasti gagah toh mbok” jawab kakek tertawa

“iya tapi si husen itu badanya masih ceking waktu muda” jawab mbok darmi yang masih mengenang husen almarhum suami nya,

seolah-olah pembicaraan itu flash back ke belakang… (Dinda Hidayantee)

“Kakek belum menjawab pertanyaanku..”

“Hmm… baiklah Bagas. Kakek jawab pertanyaanmu.” Kakek terdiam sejenak. Menarik nafas dalam… kemudian mulai berbicara.

“Ayah kakek dulu, seorang aktivis. Sebagai anak pertamanya, kakek menyaksikan kegigihan, perjuangan, perjalanan hidup, semua aktivitas, yang tidak pernah kakek bayangkan, bisa dilakukan oleh seorang warga desa yang kerjanya cuma berkebun.” Kakek menghela nafasnya sejenak.. menyeruput kopi panasnya..

“Kakek melihat, bagaimana desa ini, bisa ada listrik. Ayah kakek yang mengusulkannya. Ia meninggalkan kebunnya untuk beberapakali bolak-balik ke kelurahan untuk membicarakan dan mengurusnya dengan pak lurah.”

“Wow… begitukah buyutku kek..?” aku terkagum-kagum. Meskipun masih merasa biasa-biasa saja. Jadi aktivis di desa kan ga sedahsyat di kota. hehe.. menurutku sih.

“Dan banyak hal lagi Bagas. Ayah kakek itu seperti pahlawan bagi desa ini.” Terlihat kebanggaan di matanya.

“Lha betul itu, Gas… buyutmu itu luar biasa. Bapakku ya temannya. Sering menceritakan tentang beliau.” Mbok Darmi menimpali.

“Makasih mbok…” senyum terukir diwajahnya. sangat bangga. “Itulah mengapa, hanya satu cita-cita kakek Bagas.”

Aku mencondongkan badanku. Tak ingin melewatkan jawaban yg sejak tadi kutunggu, “Apa itu kek ?”

“Menjadi aktivis.”

Aku diam… (‘Aisyah Radhwa Dzikra Amiin)

Kakek ini, saat muda sudah jadi aktivis kata mbok Darmi. Kok cita-citanya ingin jadi aktivis. Apa istimewanya.. Aktivis yang jadi aktivis..?? (‘Aisyah Radhwa Dzikra Amiin)

“menurut kakek menjadi seorang aktivis adalah sebuah cita-cita luhur dimana selalu ada sebuah pengorbanan untuk sebuah cita-cita” lanjut kakek sembari mengambil pisang goreng di depan nya.

“hems.. aktivis? kakek memang berjiwa muda!” sahutku.
hati ku bergejolak, ada sebuah celah kecil untuk ku mengatakan kepada kakek. tapi aku masih takut untuk memulai nya.
ah bagaimana ini.. (Dinda Hidayantee)

Tiba-tiba datang om ku dengan sewenang-wenang dan bersuara tinggi “kalian ngomong apa?paman sudahlah jangan ngajari bagas yang bukan-bukan, biar paman tok saja yang jadi aktivis! dan hidup susah sampai sekarang! jangan pengaruhi bagas!, sambil duduk didepan kami yang sedang ngobrol, pamanku melanjutkan kalimat-kalimat pedasnya.. (Mohammad Nur)

Make a Comment

Leave a reply to sunarnosahlan Cancel reply

39 Responses to “Hasil Chained Writing di Facebook # 2”

RSS Feed for Inspirasi untuk Selalu menulis | Comments RSS Feed

Jadinya bagus juga
Dahsyat 🙂

makin top aja nih game ^_^

jaman sekarang ya, walau mendung mau hujan, tapi hawanya tetep anget dan tetep enak kalau minum es degan, heheheh…

sekarang banyak orang jadi aktivis …. aktivis suara alias berkomentar bla blu sana sini hahahahaha

mungkin suatu saat

lanjutan koment yang keburu ta enter …

mungkin suatu saat akan ada jasa Aktivis dan jasa berkomentar yang bisa jadia menghasilkan rupiah yang besar

aktivis paling gampang adalah berkomentar 😀

salam

Pesan kakek kan kuingat slalu.

Semoga banyak yang mo berkorban demi sebuah harapan.
Amiiiieennnn…..
Salam superhangat

Aku memandang paman yang memalingkan muka setelah menumpahkan ketidaksetujuannya, kudengar kakek menghela nafas. Paman memang masih menyimpan sedih belasan tahun silam, anak lanangnya, meninggal saat ikut demo menentang rezim orde baru. Paman mengira, kakeklah yang mempengaruhi anaknya. Aku tahu paman sangat menyayangi aku, banyak yg bilang aku mirip dengan anaknya.

panjang juga ya jadinya

lhah.. dari kmrin bc hasilx.. saya kok gak diajak ikutan sambung menyambungg.. :mrgreen:

Wahh..jadi ingat kakekku….

Lelaki yg kuat, pantang menyerah, pekerja keras dan tidak cengeng serta cinta sama keluarga

btw, keren juga nieh permainan. lebih manfaat. patut dicoba.

Rupanya banyak yang punya bakat bercerita dan berkhayal

[…] sharing pada Maret 25, 2010 oleh komuter Ditandai: rasa setarik nafas . secebis pandang . selengos wajah . seguman […]

Saya hanya bisa membaca
setiap untaian kalimat tulisan teman-teman

*masalahnya…saya ga punya facebook
😀

Saya rasa si kakek benar dalam menjelaskan tentang lelaki sejati. Ndak menyerah menghadapi kesulitan adalah yang paling penting.

berkunjung dan bersilaturrahmi dengan si empunya blog ini… :mrgreen:

salam, ^_^

pesan yang bermakna sobat

Ini paragraf berantai spontan oleh banyak orang ya ? Wah jadinya nyambung dan bagus ya ?

Salam bentoelisan
Mas Ben

aq sekarang juga jadi aktivis lho…. aktiv ngurusin kelinci tiap pagi.. gak banyak seh, tapi lumayan bisa membuat aq lebih aktif tiap pagi dan sore ( nasib bujangan yg selalu merasa aktivitasnya kurang ) 😀

menulis cerpen dengan bergotong royong…..

waduw pingin juga nuy jadi lelki sejati heheh dan bahagia

berkunjung dan ditunggu kunjungan balikna
makasih
😀

hmm jadi teringat kakekku jadinya…
aku pengen jadi lelaki seprti itu hoho…
salam kenal.. kunjnugan pertama…

dahsyat mas, bagus banget, masih ada lanjutannya kan???

bisa gini ya hasilnya 😀

mari kita jadi diri kita sendiri

keren gan! mari minum cendol dulu! 😀

lumyan panjang.

…temen-temen, mampir
iah ke blogkuuu, aku lagi ikutan lomba blog niihh,jangan lupa kasih
coment iahhh,, kontribusi kalian sangat berarti …langsung klik ini
iah : http://pelangiituaku.wordpress.com/2010/05/10/seorang-cowok-menjaga-kesehatn-kulit-wajar-nggak-sih/ … semangat blogger 2010 !!!! …makasiihh =)

[…] huruf “K” mewakili “Kesempatan“, dia selalu ada satu kesempatan di “KEMARIN“,  “SEKARANG” dan  “BESOK“. Jadi, selalu manfaatkan kesempatan […]

hem…
jadi gimana terusnya

kreative… he 🙂

Wadoohhh jd igt ma kakek,..
Tp psan kakek aku apa yak,…

thanks,,sungguh bermanfaat…

silaturrahim.. 😀

kakek.. saya juga mau ikut nulis berantai 😀

salam kenal slalu…sukses yaa

Lanjutan dari cerita ini enggak ada ya mas. Menarik kalau ada lanjutannya lagi.


Where's The Comment Form?

  • Sstt Ada gratisan di bawah!

    Klub Bisnis Internet Berorientasi Action

    Dukung Internet Sehat

    Internet Sehat

    Klik link berikut untuk dapat Ebook Gratis

    BlogBooker
    Turn your Blog into a PDF Book/Archive.

    BlogBooker Google PageRank Checking tool

  • Masukkan alamat surel/email Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.

    Join 10 other subscribers
  • RSS Blog yang lain :)

    • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.
  • RSS Belajar Inggris

    • An error has occurred; the feed is probably down. Try again later.
  • Pengunjung

    • 6,047 pasang mata

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...