Hasil Chained Writing di Facebook # 2
Ini adalah hasil sementara Chained Writing ke 3 di Facebook :
Pesan Kakek
Adapaun paragraph dari saya:
Aku masih teringat pesan kakek, ketika aku masih duduk di bangku kelas 5 SD.
“Nak, jika kamu ingin menjadi lelaki sejati dan bahagia, kamu harus ……..”
… dan iniliah lanjutannya
..mengingat pesan kakek ini.” Kakek bergeser di dekatku, memintaku berdiri. Kemudian menarik pinggangku dengan lembut, dan kakek menggendongku di pangkuannya. “Ingat sampai kapanpun, bahwa lelaki sejati itu… (Hafid Algristian )
…Lelaki yg kuat, pantang menyerah, dan tidak cengeng. Kakek menatapku dalam. Aku tahu beliau sangat menyayangiku. Kamipun berjalan beriringan di pematang sawah. Kanan kiri kami terhampar padi yg mulai kekuningan. Angin berhembus sepoi…Hmmm (Aisyah Khafifi)
“…. kamu harus menjadi kuat dalam menghadapi setiap tantangan di dalam kehidupan ini. Jangan sekali-kali kamu mundur atau menyerah terhadap kesulitan yang menimpamu. Jadikan itu sebuah cambuk tuk menambah semangat juang hidupmu. Dan yang kedua jika kau jatuh hati kepada seorang wanita, ungkapkanlah isi hatimu. Jangan kau menjadi seperti kayu kepada api yang menjadikannya abu. Atau menjadi awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Jangan kau takut mengungkapkan isi hatimu terhadap wanita yang kau cintai. Jika kau sudah mampu demikan, kau sudah bisa menjadi lelaki sejati. (Echal Gilbert)
pesan itu tak hanya teruap dari bibirnya, tapi juga tergambar di kehidupan sehari-harinya. Kakek adalah sosok yang kuat dan pantang menyerah. Bayangkan saja, tiap hari kakek harus mengurus sawah yang jaraknya hampir 15 kilometer dari tempat tinggal kami. Semua perkakas pun dibawa sendiri. Tak pernah sekalipun kami, cucunya melihat raut wajah yang lemas dan lesu, apalagi keluh tangis, yang tergambar hanyalah raut wajah dan senyum kebahagian. (Wahyu Permadi)
kakek memang bukan pahlawan.
tapi kakek memiliki semangat seperti pahlawan.
semangat dalam berjuang mempertahankan hidup, tanpa kenal menyerah dan putus asa. (Mahfud Aremania)
aku sangat menyayangi kakek, kakek adalah satu satu nya keluarga ku yang tersisa setelah kecelakaan maut yang merenggut nyawa kedua orang tua ku, kakek.. bagas sayang sama kakek,aku tak tega untuk mengatakan bahwa aku di terima di salah satu perguruan tinggi di kota,aku tak sanggup jika harus mengatakan hal ini kepada kakek,aku tau kakek akan sangat bahagia tetapi aku tak ingin meninggalkan kakek seorang diri di desa.. (Dinda Hidayantee)
Sungguh aku bingung, di satu sisi aku ingin sekali menggapai cita-citaku, di sisi lain aku tak tega dengan kakek..
“Duh Ya Allah bantu aku” (Kya Habib Dayyan Nadia)
aku terus berlajan lunglai di belakang kakek,kakek meski usah nya sudah senja selalu menawarkan senyum dan keramahan di wajah nya.
“bagas…ada apa sepertinya ada yang mengganjal pikiranmu nak?” tanya kakek
“ah engga kek.. bagas gapapa..ayo kita pulang,oiya kek kita mampir ke warungnya mbok darmi dulu yuk..” ajak ku.
warung mbok darmi adalah warung kopi yang menjadi favorite warga desa,selain mbok darmi yang masih semlohai meski sudah janda beranak 3 tapi wajah mbok darmi masih terlihat muda dan segar. selain itu warung kopi nya biasa di singgahi oleh warga desa karena keramahan dan kemurahan nya. (Dinda Hidayantee)
“Kopi satu… kamu apa Gas?” kata kakek memasan minuman favoritnya.. sambil bertanya ke aku
“Aku es degan aja kek..?” kataku nggak bersemangat
“Wah kamu ini…wong mendung mau hujan kok es degan”
“Iya.. gak papa kek… lagi kepanasan nih…” kataku… sungguh kepalaku yng panas… memikirkan bagaimana harus ngomong kepada kakek (Kya Habib Dayyan Nadia)
masih saja bergejolak dalam dadaku ini,semakin sesak,kupandangi wajah senja kakek.. aku semakin tidak tega.tetapi ini mengenai masa depan ku aku juga ingin membuat kakek bangga .
“nak bagas.. ini es degannya” suara mbok darmi memecahkan lamunanku
“ada apa toh nak bagas ini ko wajah nya bermuram durja” tanya nya gelisah mellihat ku (Dinda Hidayantee)
“mmmm…mmmm nggak papa kok … cuman sedikit pusing” sahutku
“nah.. pusing gitu malah minum es…, sana ganti apa gitu,,” kakek nimbrung.
“nggak kok kek… cuman lagi nggak enak badan…”
“Ya…tapi kalo nggak kuat ya jangan dipaksa..”
“oh iya Kek, pas kakek muda dulu, penginya jadi apa.. maksudku cita-cita kakkek” katakaku mengalihkan perhatian, sambil memancing2 reaksi kakek agar aku punya momen untuk bicara masalahku
sejenak kakek memandaingi agak heran’
“Tumben kamu tanya begitu,..” katnya sambil menyeruput kopi panasnya (Kya Habib Dayyan Nadia)
“ya pengen tau aja kek.. yang namanya pemuda pasti punya cita-cita setinggi langit!” kataku memncing
“ya tentu lah.. kakek dulu punya cita-cita!wong kakek pernah muda heheh ” jawab kakek sambil tertawa ngikik,memperlihatkan gigi depannya yang hanya tinggal 4 buah..mirip seperti bayi
“kakek mu dulu ini gagah loh nak bagas, orangnya rajin dari muda” sahut mbok darmi ikut nimbrung
“loh emang mbok dari tau kakek waktu masih muda?” tanyaku penasaran.
“iya toh nak,kakek mu ini dulu selalu aktiv di desa,waktu itu mbok usia nya masih kira-kira sd kelas 6 dan kakek mu sudah sma” kata mbok darmi menjelaskan.
“hahah.. saya jadi malu,si mbok ini bisa aja.. ya namanya anak muda pasti gagah toh mbok” jawab kakek tertawa
“iya tapi si husen itu badanya masih ceking waktu muda” jawab mbok darmi yang masih mengenang husen almarhum suami nya,
seolah-olah pembicaraan itu flash back ke belakang… (Dinda Hidayantee)
“Kakek belum menjawab pertanyaanku..”
“Hmm… baiklah Bagas. Kakek jawab pertanyaanmu.” Kakek terdiam sejenak. Menarik nafas dalam… kemudian mulai berbicara.
“Ayah kakek dulu, seorang aktivis. Sebagai anak pertamanya, kakek menyaksikan kegigihan, perjuangan, perjalanan hidup, semua aktivitas, yang tidak pernah kakek bayangkan, bisa dilakukan oleh seorang warga desa yang kerjanya cuma berkebun.” Kakek menghela nafasnya sejenak.. menyeruput kopi panasnya..
“Kakek melihat, bagaimana desa ini, bisa ada listrik. Ayah kakek yang mengusulkannya. Ia meninggalkan kebunnya untuk beberapakali bolak-balik ke kelurahan untuk membicarakan dan mengurusnya dengan pak lurah.”
“Wow… begitukah buyutku kek..?” aku terkagum-kagum. Meskipun masih merasa biasa-biasa saja. Jadi aktivis di desa kan ga sedahsyat di kota. hehe.. menurutku sih.
“Dan banyak hal lagi Bagas. Ayah kakek itu seperti pahlawan bagi desa ini.” Terlihat kebanggaan di matanya.
“Lha betul itu, Gas… buyutmu itu luar biasa. Bapakku ya temannya. Sering menceritakan tentang beliau.” Mbok Darmi menimpali.
“Makasih mbok…” senyum terukir diwajahnya. sangat bangga. “Itulah mengapa, hanya satu cita-cita kakek Bagas.”
Aku mencondongkan badanku. Tak ingin melewatkan jawaban yg sejak tadi kutunggu, “Apa itu kek ?”
“Menjadi aktivis.”
Aku diam… (‘Aisyah Radhwa Dzikra Amiin)
Kakek ini, saat muda sudah jadi aktivis kata mbok Darmi. Kok cita-citanya ingin jadi aktivis. Apa istimewanya.. Aktivis yang jadi aktivis..?? (‘Aisyah Radhwa Dzikra Amiin)
“menurut kakek menjadi seorang aktivis adalah sebuah cita-cita luhur dimana selalu ada sebuah pengorbanan untuk sebuah cita-cita” lanjut kakek sembari mengambil pisang goreng di depan nya.
“hems.. aktivis? kakek memang berjiwa muda!” sahutku.
hati ku bergejolak, ada sebuah celah kecil untuk ku mengatakan kepada kakek. tapi aku masih takut untuk memulai nya.
ah bagaimana ini.. (Dinda Hidayantee)
Tiba-tiba datang om ku dengan sewenang-wenang dan bersuara tinggi “kalian ngomong apa?paman sudahlah jangan ngajari bagas yang bukan-bukan, biar paman tok saja yang jadi aktivis! dan hidup susah sampai sekarang! jangan pengaruhi bagas!, sambil duduk didepan kami yang sedang ngobrol, pamanku melanjutkan kalimat-kalimat pedasnya.. (Mohammad Nur)
Jadinya bagus juga
Dahsyat 🙂
achoey
March 22, 2010
makin top aja nih game ^_^
wahyu
March 22, 2010
jaman sekarang ya, walau mendung mau hujan, tapi hawanya tetep anget dan tetep enak kalau minum es degan, heheheh…
ndop
March 22, 2010
sekarang banyak orang jadi aktivis …. aktivis suara alias berkomentar bla blu sana sini hahahahaha
mungkin suatu saat
omiyan
March 22, 2010
lanjutan koment yang keburu ta enter …
mungkin suatu saat akan ada jasa Aktivis dan jasa berkomentar yang bisa jadia menghasilkan rupiah yang besar
omiyan
March 22, 2010
aktivis paling gampang adalah berkomentar 😀
salam
andipeace
March 22, 2010
Pesan kakek kan kuingat slalu.
…
Semoga banyak yang mo berkorban demi sebuah harapan.
Amiiiieennnn…..
Salam superhangat
cenya95
March 22, 2010
Aku memandang paman yang memalingkan muka setelah menumpahkan ketidaksetujuannya, kudengar kakek menghela nafas. Paman memang masih menyimpan sedih belasan tahun silam, anak lanangnya, meninggal saat ikut demo menentang rezim orde baru. Paman mengira, kakeklah yang mempengaruhi anaknya. Aku tahu paman sangat menyayangi aku, banyak yg bilang aku mirip dengan anaknya.
wigati
March 22, 2010
panjang juga ya jadinya
sunarnosahlan
March 22, 2010
lhah.. dari kmrin bc hasilx.. saya kok gak diajak ikutan sambung menyambungg..
Nisa
March 22, 2010
Wahh..jadi ingat kakekku….
novina
March 23, 2010
Lelaki yg kuat, pantang menyerah, pekerja keras dan tidak cengeng serta cinta sama keluarga
cipstuff
March 23, 2010
btw, keren juga nieh permainan. lebih manfaat. patut dicoba.
Nur Ali Muchtar
March 24, 2010
Rupanya banyak yang punya bakat bercerita dan berkhayal
nurhayadi
March 24, 2010
[…] sharing pada Maret 25, 2010 oleh komuter Ditandai: rasa setarik nafas . secebis pandang . selengos wajah . seguman […]
demikian menurutku tentangmu .. dalam hal ini « komuter jakarta raya
March 25, 2010
Saya hanya bisa membaca
setiap untaian kalimat tulisan teman-teman
*masalahnya…saya ga punya facebook
😀
lyna riyanto
March 25, 2010
Saya rasa si kakek benar dalam menjelaskan tentang lelaki sejati. Ndak menyerah menghadapi kesulitan adalah yang paling penting.
Agung Pushandaka
March 25, 2010
berkunjung dan bersilaturrahmi dengan si empunya blog ini…
salam, ^_^
Didien®
March 25, 2010
pesan yang bermakna sobat
hendro-prayitno
March 29, 2010
Ini paragraf berantai spontan oleh banyak orang ya ? Wah jadinya nyambung dan bagus ya ?
Salam bentoelisan
Mas Ben
Mas Ben
March 30, 2010
aq sekarang juga jadi aktivis lho…. aktiv ngurusin kelinci tiap pagi.. gak banyak seh, tapi lumayan bisa membuat aq lebih aktif tiap pagi dan sore ( nasib bujangan yg selalu merasa aktivitasnya kurang ) 😀
firdausfarisqi
March 31, 2010
menulis cerpen dengan bergotong royong…..
komuter
March 31, 2010
waduw pingin juga nuy jadi lelki sejati heheh dan bahagia
berkunjung dan ditunggu kunjungan balikna
makasih
😀
darahbiroe
April 1, 2010
hmm jadi teringat kakekku jadinya…
aku pengen jadi lelaki seprti itu hoho…
salam kenal.. kunjnugan pertama…
agoenk70
April 4, 2010
dahsyat mas, bagus banget, masih ada lanjutannya kan???
hakim
April 6, 2010
bisa gini ya hasilnya 😀
ok
April 8, 2010
mari kita jadi diri kita sendiri
ekopras
April 9, 2010
keren gan! mari minum cendol dulu! 😀
kampret
April 17, 2010
lumyan panjang.
ALRIS
April 27, 2010
…temen-temen, mampir
iah ke blogkuuu, aku lagi ikutan lomba blog niihh,jangan lupa kasih
coment iahhh,, kontribusi kalian sangat berarti …langsung klik ini
iah : http://pelangiituaku.wordpress.com/2010/05/10/seorang-cowok-menjaga-kesehatn-kulit-wajar-nggak-sih/ … semangat blogger 2010 !!!! …makasiihh =)
pelangiituaku
May 11, 2010
[…] huruf “K” mewakili “Kesempatan“, dia selalu ada satu kesempatan di “KEMARIN“, “SEKARANG” dan “BESOK“. Jadi, selalu manfaatkan kesempatan […]
IBSN: Kesempatan « FAITES COMME CHEZ VOUS
May 14, 2010
hem…
jadi gimana terusnya
noto
May 17, 2010
kreative… he 🙂
InVinciBle TeTik
May 19, 2010
Wadoohhh jd igt ma kakek,..
Tp psan kakek aku apa yak,…
cara mengatur keuangan
May 24, 2010
thanks,,sungguh bermanfaat…
Mymusic
May 27, 2010
silaturrahim.. 😀
Nisa
June 6, 2010
kakek.. saya juga mau ikut nulis berantai 😀
Nisa
June 19, 2010
salam kenal slalu…sukses yaa
baju wanita
November 5, 2011
Lanjutan dari cerita ini enggak ada ya mas. Menarik kalau ada lanjutannya lagi.
Blog Berita Indonesia
May 25, 2023